MANAJEMEN
KEPERAWATAN
PENGERTIAN
. Manajemen adalah proses untuk
melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.
. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses
perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih berada dalam
proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa
perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.pelayanan
keperawatan melalui pelaksana fungsi perncanaan, pengorganisasian, pengaturan
ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.
. Menurut P. Siagian, manajemen
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu
dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda
dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
. manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga
dan masyarakat. (Gillies, 1989).
. manajemen keperawatan adalah suatu
tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber
yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat
FUNGSI
pelayanan kesehatan, yang
dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
perawatan.
Fungsi Manajemen Keperawatan :
Fungsi Dilaksanakan nya Manajemen
Keperawatan
1.
Mampu mengelola asuhan keperawatan
dan bimbingan praktik klinik keperawatan di ruang rawat inap dengan menggunakan
keterampilan manajemen dan kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas pelayanan
profesional yang berkualitas tinggi
2.
Mampu : Mengumpulkan data,
menganalisis data dan memahami data masalah dalam pengorganisasian asuhan
keperawatan Mengorganisasaikan pelaksanaan kegiatan keperawatan Melakukan
usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan Memilih dan menerapkan gaya
kepemimpinan yang sesuai di ruangan
Fungsi
– Fungsi Manajemen Secara ringkas
fungsi manajemen adalah sebagai
berikut :
1.
Perenacanaan (planning),
perencanaan merupakan :
(a.) Gambaran apa yang akan dicapai
(b.) Persiapan pencapaian tujuan
(c.) Rumusan suatu persoalan untuk
dicapai
(d.) Persiapan tindakan – tindakan
(e.) Rumusan tujuan tidak harus
tertulis dapat hanya dalam benak saja
(f.) Tiap – tiap organisasi perlu
perencanaan
2. Pengorganisasian (organizing)
merupakan pengaturan setelah
rencana, mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit
kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
3.
Penggerak (actuating), menggerakkan
orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya
karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara
interval
4.
Pengendalian / pengawasan
(controling), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana, apakah orang – orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga
berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
5.
Penilaian (evaluasi), merupakan
proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya
dicapai.
PENGAPLIKASIAN
Rumah sakit merupakan organisasi
yang sangat komplek dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya
peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit
adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian
dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat
seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan
posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah
sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan
kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Menurut Nursalam (2002), keperawatan
sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan
holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada
kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Keperawatan profesional secara umum
merupakan tanggung jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia
dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan
dengan benar (rasional) dan baik (etikal). Tuntutan masyarakat terhadap
kualitas pelayanan keperawatan di era global ini dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di
Indonesia pada saat ini dan di masa akan datang perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola
perubahan yang terjadi di Indonesia secara profesional. Kontribusi pelayanan
keperawatan terhadap, hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai
kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi
organik administrasi dan manajemen.
Proses Manajemen Keperawatan sesuai
dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling
berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan
suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output,
kontrol dan mekanisme umpan balik. Input dari proses manajemen keperawatan
antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses dalam
manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output adalah asuhan
keperawatan, pengembangan staf dan riset. Kontrol yang digunakan dalam proses
manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian keperawatan, evaluasi
penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi. Mekanisme
timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu
dan penampilankerja perawat.
Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan, Prinsip – prinsip
yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1) Manajemen keperawatan seyogyanya
berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat
menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan
terencana.
2) Manajemen keperawatan
dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan yang
menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3) Manajemen keperawatan akan
melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang
terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan
di berbergai tingkat manajerial.
4) Memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan
apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin
utama dari seluruh tujuan keperawatan.
5) Manajemen keperawatan harus
terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi
untuk mencapai tujuan.
6) Pengarahan merupakan elemen
kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi,
koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
7) Divisi keperawatan yang baik
memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8) Manajemen keperawatan menggunakan
komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif akan mengurangi
kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
9) Pengembangan staf penting untuk
dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki
posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
10) Pengendalian merupakan elemen
manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang
telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan. Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator
seyogyanya bekerja bersama – sama dalam perenacanaan danpengorganisasian serta
fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah
menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan.
Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang
dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya
perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai
ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya. Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan
yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat
pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi: a. Menetapkan penggunakan
proses keperawatan b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan e. Mengendalikan
lingkungan praktek keperawatan
Motivasi Dalam Manajemen Keperawatan
Penerapan Teori Motivasi Dalam
Keperawatan Motivasi adalah proses emosional lebih cenderung psikologis dari
pada logika. Mempelajari bagaimana seorang perawat dapat merasakan dan membantu
mempergunakan alat-alat yang akan membantu pencapaian perasaan tadi. Suatu
perasaan yang berkaitan dengan orang0orang pada pekerjaan yang memungkinkan
perawat itu merasa diterima, kinerja dimana perawat itu mempunyai keterampilan
tinggi, dikenal mempunyai keterampilan memuaskan dibanding yang lainnya.
Sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, motivasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang tidak disadari. Apabila perawat ditanyakan mengapa perawat melakukan
sesuatu, perawat itu tidak akan memberikan jawaban. Walaupun dasar sesorang itu
tersembunyi dan tidak dapat diraba, kegiatan atau tingkah laku merekan dapat
dimengerti oleh mereka. Seorang perawat kepala bertanggung jawab untuk
memotivasi bawahan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan menggunakan
teori-teori motivasi untuk mencapai tujuan ini, pertama-tama pemimpin perlu
mengkaji kekuatan motif tertinggi dari karyawan, dan kemudian menentukan tujuan
yang akan secara langsung memuaskan kebutuhan pribadi karyawan. Pimpinan
menggunakan factor intrinsic dan ekstrinsik dalam suatu tujuan. Jalan untuk
mencapai tujuan yang, yang dengan demikian memuaskan kebutuhan, adalah melalui
suatu perjalanan yang mencapai tujuan organisasi. Proses motivasi yang telah
yang telah dijelaskan merupakan proses untuk memotivasi satu orang. Karena
seorang kepala perawat lebih sering harus memotivasi sekelompok orang dalam
menyelesaikan tugas, maka teori motivasi pertama-tama diterapkan orang-orang
secara individual dalam kelompok. Kebutuhan individu dikaji terlebih dahulu,
kemudian kebutuhan terbanyak yang dianggap menjadi kebutuhan kelompok yang
digunakan oleh pemimpin untuk merencanakan suatu strategi untuk memotivasi
kelompok secara eksternal untuk mencapai tujuan organisasi. Sangatlah logis
untuk menyimpulkan bahwa strategi tersebut mungkin bukan yang terbaik untuk
semua orang dalam kelompok. Seorang pemimpin mungkin bukan segala-galanya untuk
setiap orang. Seorang pemimpin harus menjadi untuk sebagian bbesar orang dalam
kelompok dan kemudian berusaha untuk melakukan pendekatan pribadi terhadap
orang-orang yang belum terpuaskan. Kepuasan Kerja Dalam Ruang Lingkup
Keperawatan Adanya kepuasan kerja, menurut Lateiner dan Levine (1971), karyawan
akan merasa senang dalam bekerja sehingga akan menimbulkan aktifitas dan sikap
yang positif dalam bekerja, serta adanya keterikatan dengan perusahaan dan
perasaan selalu ingin dalam lingkungan perusahaan tersebut. Sedangkan
ketidakpuasan dapat mengakibatkan rendahnya keterikatan dengan perusahaan yang
diwujudkan dalam perilaku penarikan diri dari pekerjaannya, kurang terlibat
dalam pekerjaan, tingkat absensi maupun turn over yang tinggi. Perawat
pelaksana menginginkan iklim yang memberikan kepuasan kerja. Kepuasan kerja
tercapai jika iklim dapat memberikan kondisi kerja yang baik, gaji yang tinggi,
kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas, tantangan, kesempatan dalam
pengambilan keputusan, staffing yang tepat dan prestasi yang dihargai oleh
manajer maupun pasien (Swansburg,1996). Kepuasan kerja juga dapat tercipta
apabila iklim organisasi dalam hal ini adalah situasi psikologis dalam
pelaksanaan pekerjaan baik dan kondusif. Situasi psikologis yang kondusif dan
baik artinya terciptanya komfomitas, kejelasan tanggung jawab, adanya standar
dalam bekerja, layaknya penghargan, kejelasan tujuan organisasi, kehangatan dan
dukungan antar sesama karyawan serta kepemimpinan yang berkualitas dan mampu
diterima oleh seluruh karyawan. Situasi yang demikian akan menyebabkan karyawan
merasa dirinya merupakan bagian penting dari organisasi kerja atau perusahaan
dan menumbuhkan sikap postif karyawan terhadap kerja. Hal tersebut akan
menghasilkan kepuasan yang optimal karyawan pada pekerjaanya dan dia akan lebih
berdedikasi serta lebih loyal terhadap perusahannya, sehingga dapat
meningkatkan hasil dan kualitas kerja yang maksimal. Motivasi kerja seorang
individu berkaitan dengan kepuasan kerja. Motivasi tidak terbebas dari
lingkungan kerja seorang karyawan atau kehidupan pribadinya. Suatu penelitian
meta analisis yang belum lama dilakukan menguji sembilan hasil penelitian yang
melibatkan 2.237 orang pekerja yang mengungkapkan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja. Karena kepuasan dengan
pengawasan juga berkorelasi secara signifikan dengan motivasi, para manajer
disarankan untuk mempertimbangkan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi
kepuasan karyawan. Para manajer secara potensial dapat meningkatkan motivasi
para karyawan melalui usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner &
Kinicki, 2005).
Peran Manajer Keperawatan dalam meningkatkan kepuasan kerja perawat :
1) bersikap empati, mendengar dan
tanggap terhadap semua pernyataan orang lain
2) menciptakan situasi yang kondusif
dalam komunikasi
3) membaca dan tanggap terhadap
situasi yang terjadi dalam ruangan / lingkungan organisasi
4) mengembangkan tim kerja yang
efektif
5) mempertahankan dan mengembangkan
hubungan profesional antar petugas
6) menjadi mediator terjadinya
konflik antara staf atau kelompok (Harris & belakley cit. Nursalam, 2002).
Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
- Menetapkan penggunakan proses keperawatan
- Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan
diagnosa
- Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang
dilaksanakan oleh perawat
- Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
- Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini
senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui partisipasi dalam
proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
- Manajemen puncak
- Manajemen menengah
- Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki
kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang
perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil.
Faktor – faktor tersebut adalah
Faktor – faktor tersebut adalah
- Kemampuan menerapkan pengetahuan
- Ketrampilan kepemimpinan
- Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
- Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP
Syarat-syarat Ruangan menjalankan MPKP adalah sebagai berikut:
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP
Syarat-syarat Ruangan menjalankan MPKP adalah sebagai berikut:
- Memiliki fasilitas perawatan yang memadai.
- Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah tempat tidur yang ada.
- Memiliki perawat pendidikan yang telah terspesialisasi
- Seluruh perawat telah memiliki kompetensi dalam
perawatan primer.
Kegiatan yang perlu dilakukan manajer keperawatan untuk menciptakan
suasana motivatif:
a. Mempunyai harapan yang jelas pada
stafnya dan mengkomunikasikan harapan tersebut pada stafnya
b. Mengembangkan konsep tim kerja
c. Hindarkan adanya suatu kelompok /
perbedaan antar staf
d. Mintalah tanggapan dan masukan
kepada staf terhadap keputusan yang akan
e. dibuat oleh organisas
f. Ciptakan situasi saling percaya dan
kekeluargaan dengan staf
Kesimpulan
Kesimpulan :
manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga
dan masyarakat. (Gillies, 1989). Proses dalam manajemen keperawatan adalah
kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat
pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar