Minggu, 19 Mei 2013

keperawatan maternitas


KEPERAWATAN MATERNITAS







PENGERTIAN
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi­kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.


FUNGSI
Fungsi nya Antara Lain :
1. Melaksanakn pendidikan prenatal dan pendidikan ortu
2. Mengikut sertakan keluarga dalam perawatan kesehatan dan persalinan
3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi
4. Mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah sendirir
5. Menetapkan peraturan yang fleksibel dalam pemberian askep
6. Melakukan kontak bayi dan ortu sedini mungkin
7. Menjalankan kunjungan yang tidak tetap
8. Menjalankan booming in
9. Perawatan intensif bayi lahir, keluarga diikut sertakan
10. Pemulangan klien secepat mungkin yang dilakukan follow up/ pengontrolan secepatnya

Peran Dan Fungsi Perawat Maternity
Menurut Olde Et (1988)
1. Menberikan pelayanan kesehatan
2. Bertindak sebagai advocate, yaitu sebagai perantara dengan klien dalam mencari sumber untuk peningkatan taraf kesehatan
3. Pendidik (perawat mandiri)
4. Peneliti (iptek)
5. Change agent (perubahan dalam profesi keperawatan)
6. Politica (activist: aktif dalam politik dengan tujuan memajukan profesi)

Menurut American Nurse Association
Standart praktek Maternal – Child Health Nursing, sebagai berikut:
Standart 1
Perawat membantu anak dan ortu untuk peningkatan Kesehatan yang optimal
Standart 2
Perawat membantu keluarga untuk mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan personal dari anggota keluarga dan fungsi keluarga dengan optimal
Standart 3
Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan serta keluarga yang mempunyai resiko untuk mencegah masalah actual dan potensial dalam Kesehatan
Standart 4
Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbang system reproduksi
Standart 5
Perawat mampu mendeteksi perubahan status Kesehatan
Standart 6
Perawat memberikan intervensi yang tepat dan pengobatan untuk meningkatkan Kesehatan dan memulihkan dari penyakit
Standart 7
Perawat membantu keluarga dan klien untuk mengerti dan memakai koping yang baik selama sakit dalam masa tumbang anak
Standart 8
Perawat mempunyai strategi yang aktif dan positif untuk menggunakan sumber dalam memberikan pelayanan Kesehatan yang adekuat
Standart 9
Perawat meningkatkan praktek kep ibu dan anak melalui evaluasi praktek pendidikan, penelitian.

Peran Perawat Maternitas Di Indonesia
GBHN pada PELITA V: pembangunan Kesehatan dilakukan dengan prioritas
Tujuan:
- upaya peningkatan Kesehatan masyarakat
- upaya peningkatan Kesehatan keluarga

A.    Peningkatan kualitas manusia dan keluarga
Peningkatan kualitas ibu.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu
Upaya yang dilakukan bertujuan
- meningkatkan kemampuan fisik ibu
- menurunkan kesakitan dan kematian ibu

       B. Strategi pemerintah Indonesia:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Meningkatkan mutu pertolongan persalinan
3. Meningkatkan rujukan secara berjenjang
4. Meningkatkan peran serta masyarakat
5. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector

        C. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan:
1. Pelatihan dan peningkatan pengetahuan petugas
2. Pelatihan KB – KIA
3. Pelatihan kader
4. Pembinaan dukun
5. Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
6. Peningkatan pelayanan pertolongan persalinan
7. Peningkatan pelayanan ibu hamil – anak min. 4x
8. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kehamilan + persalinan untuk masyarakat dan kader
9. Pertemuan antara kepala puskesmas dan ahli kebidanan anak untuk peningkatan pengetahuan
10. Adanya standarisasi sarana puskesmas untuk pelayanan rujukan pada kehamilan + persalinan dengan komplikasi
11. Kerjasama antar lintas sektoral dan lintas program
12. Ditingkatkannya supervise kesehatan klien

PENGAPLIKASIAN
 
             Pparadigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psiko­sosial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.

                    Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas
1.      Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan keperawatan.
2.      Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a.       Terhadap Individu
  Wajib menghormati kepercayaan individu.
  Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
  Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b.      Terhadap Praktik Keperawatan
  Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
  Wajib memelihara standar keperawatan.
  Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c.       Terhadap Profesi
  Membantu perkembangan profesi.
  Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
  Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.
d.      Terhadap Profesi Lain
  Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.
3.      Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a.       Masalah Etika Ringan
        Membicarakan rahasia klien
        Membentak klien yang gelisah
        Membantu klien partus tanpa tabir
b.      Masalah Etik Kompleks
        Abortus
        Amniosintesis
4.      Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara / pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :
1.      Menyusi yang peduli
2.      Menyusui berbagi
3.      Menyusui Tertawa
4.      Menyusui Cryng
5.      Menyusui adalah menyentuh
6.      Menyusui membantu
        Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
        Keperawatan adalah diri belieping
        Keperawatan adalah percaya
        Keperawatan adalah belajar
        Keperawatan adalah menghormati
        Keperawatan mendengarkan
        Keperawatan lakukan
        Keperawatan adalah perasaan
        Keperawatan adalah menerima
5.      Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
        Memberikan pelayanan tenaga terlatih
        Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
        Meningkatkan penerimaan gerakan KB
        Memberikan pendidikan dukun beranak
        Meningkatkan system
6.      Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7.      Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
        Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
        Sebagai pendidik (teacher)
        Sebagai communicator
        Sebagai penasehat (counselor)
        Sebagai researcher
        Sebagai pembela (advocate)
        Sebagai manajer
8.      Lingkup Peran Maternitas
        Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
        Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
        Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
9.      Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
        Promotif
        Preventif
        Kuratif
        Rehabilitatif
10.  Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
        Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
        Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
        Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
        Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
11.  Falsafah Keperawatan Maternitas
1.      Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a.       Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b.      Menghargai klien dan keluargai
c.       Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2.      Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a.       Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b.      Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3.      Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4.      Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5.      Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6.      Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap  individu dipengaruhi latar belakang, agama dan kepercayaan
7.      Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien
8.      Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi penerus
9.      Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan masyarakat.
10.  yakin bahwa penelitian keperawatan dapat  menambah pengetahuan dalam menigkatkan mutu pelayanan maternitas.
Adaptasi Keluarga Terhadap Kehamilan
KEHAMILAN :
- Bukan hanya awal pertumbuhan janin
- Awal terbentuknya keluarga
- Perlu penyesuaian diri

DUA HAL PENTING :
- Kualitas adaptasi dipengaruhi oleh Kesehatan ibu selama masa childbearing
- Masalah keluarga selama kehamilan    masalah di kemudian hari

TUJUAN :
Membantu keluarga mencapai penyesuaian diri yang sehat terhadap stress masa childbearing.
 KELUARGA PADA MASA CHILDBEARING
1. BATASAN KELUARGA
- Keluarga sebagai suatu system social
- Interdependen
- Keluarga sebagai suatu system kelompok
- Interaksi – Interdependen
- Kelompok – Individu
- Ikatan darah – Perkawinan – Adopsi
- Tinggal bersama-sama
- Interaksi sesuai peran
Memberi pengaruh langsung pada emosi dan Kesehatan mental ibu hamil
2. BENTUK KELUARGA
- Keluarga Inti
- Keluarga Besar
- Single parent family
- Three generation
3. FUNGSI KELUARGA
- Menjaga kelangsungan individu dalam kelompok social
- Pemenuhan kebutuhan manusia
Mempertahankan keikutsertaan dan kemampuan berinteraksi social
- Memenuhi kebutuhan dasar
- Memenuhi kebutuhan social, kasih sayang, perhatian, dan cinta
- Memfasilitasi reproduksi
- Memberi status peran
- Mensosialisasikan anak
- Memenuhi kebutuhan rekreasi
- Memenuhi kebutuhan spiritual
4. PERKEMBANGAN KELUARGA
- Perkembangan keluarga terjadi dalam suatu rentang sesuai dengan siklus kehidupan
- Prinsip yang mendasari :
 a. Kebutuhan anggota keluarga
 b. Perkembangan tugas
 c. Awal mendasari penyempurnaan tugas berikutnya.

5. TUGAS KELUARGA PADA TAHAP CHILDBEARING
- Mempelajari pengetahuan dan membuat perencanaan kahamilan, melahirkan dan awal menjadi orangtua
- Menyiapkan diri untuk merawat anak
- Menyesuaikan pada keuangan
- Mendefinisikan pada pola peran
- Mengadaptasi pola seksual
- Memperluas komunikasi
- Mengadaptasi hubungan
- Mempertahankan moral dan filosofi kehidupan

KEHAMILAN SEBAGAI SUATU KRISIS
(AQUILERA & MESSICK 1986)
Tingkat keberhasilan menangani krisis tergantung pada :
- Kemampuan menerima secara real
- Tingkat fungsi individu sebelum krisis
- Keberhasilan atau kegagalan yang pernah dialami
- Sumber yang ada pada individu
- Kemampuan menggunakan sumber

Karakteristik Krisis
- Menimbulkan rasa tidak nyaman dan ansietas
- Menimbulkan motivasi mencari keseimbangan
- Jika tidak dapat diatasi menimbulkan kemerosotan status individu
- Berhasil diatasi maka perkembangan psikologi individu menjadi …………..

KASIH SAYANG DAN RASA KEHILANGAN SELAMA MASA PRANATAL

“PRANATAL ATTACHMENT”
- Hubungan dengan fetus ……. Trimester II
- Cara menjalin hubungan dengan berinteraksi, bicara, menginterpretasikan gerak fetus, stimulasi …..

“KEHILANGAN SELAMA MASA KEHAMILAN”
Penyimpangan dari apa yang diharapkan, dapat diatasi melalui suatu proses berkabung (grieving)
- Denial
- Angry
- Bargaining
- Depresi
- Accepting

A. Kehilangan pada ibu
@ Self Image
- Kehilangan keindahan bentuk tubuh
- Takut suami tidak tertarik lagi

B. Kehilangan pada bapak
- Merasa kehilangan pasangan tapi tidak diungkapkan secara sadar


MENJALANI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
I. Menerima kehamilan
II. Menjalani hubungan dengan fetus
III. Melakukan penyesuaian terhadap perubahan
IV. Melakukan penyesuaian hubungan dengan pasangan
V. Mempersiapkan diri untuk kelahiran dan awal menjadi orangtua

I. MENERIMA KEHAMILAN
Respon ibu bisa berbeda-beda :
- Syok
- Gembira dan senang
- Marah
- Kombinasi beberapa perasaan

- Arahnya ke realistis
- Fakta bahwa tubuhnya akan menjadi tempat untuk kehidupan lain

Sifat yang biasa terjadi :
- Egosentris
- Berkonsentrasi pada dirinya
- Fetus belum diakui sebagai bagian dirinya
- Perlu support dari orang yang berararti

II. MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN FETUS
Bagian yang tidak terpisah dan merugikan
- Perlu proses penyatuan
- Fetus bagian terpisah dari dirinya dan dan bernilai sangat penting

- Mengontrol fisiologi dan emosi
- Menyadari kehamilan
- Memberi perhatian khusus
- Menggunakan pakaian hamil
- Memberi tahu kehamilannya pada orang lain

- Berfikir dan fantasi
- Mimpi tentang bayi
- Berbicara dengan fetus

III. MELAKUKAN PENYESUAIAN TERHADAP PERUBUHAN DALAM DIRINYA
Ø Fisik: ukuran dan mobilitas (Body Image)
Ø Emosi: labil
Ø Body Image: harus diantisipasi
Ø Ansietas meninggi
Ø Ansietas meningkat karena merupakan transisi peran menjadi orang tua
Ø Sering tidak disadari
Ø Muncul dalam mimpi dan fantasi
Semua hal di atas adalah efek samping yang normal dari adaptasi emosi.

IV. ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI
Ada 2 hal penting:
1. Meningkatnya ketergantungan
- Support fisik
- Suport emosi

- Meningkatnya kekhawatiran terhadap suami bila meninggalkannya
- Meningkatkan ketidaksabaran
2. Perubahan dalam hubungan

V. MEMPERSIAPKAN KELAHIRAN DAN AWAL MENJADI ORANG TUA
§ Merubah ketakutan tentang melahirkan
- penjelasan
- soport maksimal
- mekanisme koping

§ Menerima peran ibu
- mempelajari peran
- ada perasaan mampu menjadi Ortu

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM BERADAPTASI
1. Status
2. Kehamilan kembar
3. Kehamilan resiko tinggi



ADAPTASI AYAH TERHADAP KEHAMILAN
1. Menerima kehamilan
• Kehamilan sebagai hal yang menarik
• Suami sering ambivalen karena tidak mampu mengantisipasi peran, tergantung kesiapan suami
2. Menjalin hubungan dengan fetus
• Ayah berhubungan secara tidak langsung sampai fetus lahir
• Keterlibatan suami selama kehamilan merupakan indicator perkembangan hubungan ayah fetus
3. Menyesuaikan terhadap perubahan dengan pasangan
• Merupakan
• Memenuhi kebutuhan istri dan ia sendiri merasa aman
4. Menyesuaikan dengan perubahan hubungan seksual
Laki – laki tampak lebih sensitive karena merasa kehilangan selera
5. Menyiapkan kelahiran dan awal menyiapkan menjadi Ortu
• Membaca dan mendengar tentang bersalin
• Menyiapkan kebutuhan fisik

FAKTOR SITUASI YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI AYAH
1. Kehamilan resiko tinggi, krisis situasi
2. Kehamilan kembar

ADAPTASI SAUDARA TERHADAP KEHAMILAN
1. sangat
IMUNISASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN
Peran
Pengkajian :
1. Status perkembangan emosi
2. Status kehamilan R / TR
3. Respon ibu
4. Status hubungan dengan pasangan
5. Respon suami terhadap kehamilan
6. Situasi tempat tinggal dan keuangan
Kesulitan beradaptasi :
1. adanya pengalaman terdahulu yang kurang pada masa childbearing
2. adanya konflik
3. tidak adekuatnya persiapan
4. adanya masalah kesehtan
5. respon kurang
Diagnosa keperawatan
1. Tanda
2. Gangguan dalam proses keluarga sehubungan dengan keadaan sakit ibu selama kehamilan
3. Ansetas sehubung dengan kehamilan
4. Gangguan konsep diri sehubungan dengan adanya perubahan dalam gambaran diri
5. kurang pengetahuan tentang perubahan psikoseksual dari kehamilan sehubungan dengan proses menjadi ayah
Perencanaaan dan implementasi
S Mengajarkan perawatan diri yang efetif dan pendidikan kesehatan
S Mengurangi stress dan potensial krisis.
Krisis :
~ Mendorong perilaku yang (+)
~ Memberikan support
~ Memanipulasi stressor lingkungan
~ Memberi antisipasi
Evaluasi
Kwalitas intervensi psikososial lebih sulit diukur, tetapi dapat dilihat dengan segera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar